Pages

Jumat, 23 Mei 2014

Fight Club

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhi1qlI27zh8lYar3OmybHcJZEq9l2gofKJGjB6_1ltBq_ULMIbnsq-5OzjA_DAC6dgCCY4tki2IIDVQCvtnvILVQIKwypyRYD3dztTPhtHSC-SNslrSOIHfsJSYZh7ZoucZCgEcAvROVo/s1600/fight+club+banner.jpg
Mischief. Mayhem. Soap

Dari judulnya, orang akan menalar bahwa ini adalah sebuah film aksi tentang sebuah klub bertarung, memperebutkan kemenangan, sang jagoan memiliki musuh bebuyutan, dan semacamnya. Namun saya dengan bangga menyatakan tidak seperti itu. Unsur aksi dalam film ini memang cukup banyak, namun tidak dapat dikatakan sepenuhnya ini adalah film fight seperti pada umumnya.

Bercerita tentang seorang lelaki yang mengidap insomnia dan tidak menemukan arti dari hidupnya. Intinya, ia tidak merasa bahagia dalam hidupnya. Suatu hari ia mencoba mengikuti sebuah perkumpulan tempat orang-orang yang memiliki kanker testis berbagi cerita. Di tempat itu ia menemukan sebuah kedamaian dan kebebasan. Ia menjadi ketagihan dan mengikuti perkumpulan-perkumpulan lain. Tidak peduli perkumpulan tentang penyakit apapun itu, ia akan mengikutinya selama itu dapat membuatnya lepas dari kepenatan.

Namun, semua berubah saat seorang wanita bernama Marla datang ke salah satu perkumpulan rutinnya. Marla, secara kebetulan, memiliki klub perkumpulan yang sama dengan si lelaki. Lelaki ini tahu bahwa Marla sebenarnya sama seperti dirinya, tidak memiliki penyakit apapun. Karena itulah, ia tidak bisa bebas lagi. Lelaki itu lalu membuat kesepakatan dengan Marla supaya mereka membagi klub mereka. Marla lalu setuju.

Waktu berlalu dan lelaki ini mulai mencari jalan lain. Ia sering bepergian untuk menghilangkan rasa penatnya. Dalam salah satu perjalanannya, ia bertemu dengan seorang lelaki bernama Tyler Durden yang mengaku sebagai seorang pengusaha sabun. Saat lelaki tersebut kembali ke rumah, ia menemukan bahwa apartemennya telah hancur karena ledakan kecelakaan. Ia pun menelepon Tyler untuk menumpang di rumah Tyler. 
http://img2.timeinc.net/ew/i/2013/07/23/Fight-Club.jpg 
Duo dalam Fight Club


Dan, dari sinilah semua petualangannya dimulai.

Well, dari cerita singkat di atas, tidak ada yang berkaitan dengan Klub Bertarung, kan? Justru ringkasan awal cerita yang saya Berikan di atas lebih mirip cerita drama motivasi kehidupan dibandingkan sebuah film aksi. Namun, yang perlu saya tekankan di sini, Fight Club bukanlah film aksi biasa. Tapi, baiklah, akan saya beri sedikit bocoran mengenai apa yang terjadi setelahnya.

Cerita ini sendiri bermula justru saat si tokoh utama bertemu dengan Tyler. Mereka berdua berteman akrab dan sering berkelahi untuk melepas rasa penat. Perkelahian mereka berdua  dilihat oleh beberapa orang yang akhirnya ikut-ikutan berkelahi. Hobi itu pun lama-lama menjamur dan akhirnya membuat sesuatu yang lebih besar dari apa yang bisa dibayangkan sebelumnya.
ciluk, ba!

Nah, Fight Club merupakan film aksi yang menggabungkan unsur aksi dan drama dengan porsi yang seimbang. Menurut saya gaya penceritaan dan tipe cerita ini dapat termasuk cerdas mengingat segala hal dalam film ini dapat dibilang berantakan. Plot di awal entah bagaimana tidak nyambung dengan plot selanjutnya. Namun di situlah uniknya. Plot-plot yang berantakan ini lantas disatukan untuk membuat sebuah ending yang menjadi konklusi.

Hal paling unik dari film ini adalah: saya bahkan tidak tahu nama tokoh utamanya. Serius. Ketika film berakhir dan credit title muncul, saya baru menyadari bahwa si tokoh utama tidak punya nama dalam film! Itu merupakan salah satu aspek yang membuat film ini asik ditonton.

Kekurangan dalam film Fight Club ini, menurut saya, berada pada akhir film. Entah bagaimana ending film ini kurang dapat memuaskan dan membuat saya berkata, “What the…” (meskipun mungkin bagi beberapa orang jenis ending seperti ini sangat bagus).

Selain itu, bagi saya yang mengganjal di sini adalah tokoh Marla. Entah mengapa, meski dari awal disebut ia adalah tokoh penting, saya tidak terlalu memiliki kepentingan dengan Marla. Tokoh Marla dalam film ini seakan seperti dipaksakan kehadirannya.

Selain itu, ada beberapa detail film ini yang tidak dibahas padahal akan lebih bagus lagi jika dibahas. Well, mungkin itu hak sang penulis naskah untuk mengasumsikan bahwa penonton dapat menyimpulkannya sendiri.

Meskipun demikian, saya salut dengan ide cerita dari film ini yang berhasil membuat penonton berpikir keras saat menonton. Berpikir keras yang saya maksud adalah bagaimana penonton dapat memecah konsentrasinya dengan plot yang acak namun teratur (kalau ada yang mengerti maksud saya…)

Kesimpulannya, Fight Club adalah film aksi drama yang bagus dalam segi penceritaan dan penokohan, namun agak kurang dalam penjelasan beberapa detail film yang seharusnya diceritakan. Film ini cocok ditonton jika Anda suka menonton film-film berat, terutama yang membuat kening berkerut.

You have to fight!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About